Oleh: Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, pendiri Irena Center.
Konsili adalah pertemuan dewan-dewan gereja, yang biasanya dihimpun untuk mengambil keputusan ten-tang suatu masalah doktriner, pastoral, legislasi dan administrasi dalam agama Katholik. Konsili wajib dihadiri oleh setiap utusan dari seluruh penjuru dunia. Konsili memiliki arti yang sangat penting. Lewat penyelenggaraan Konsili ditetap-kan ajaran-ajaran dasar untuk menggagas Doktrin Kristen, sesuai dengan tuntutan politik dan kehidupan sosial aliran ekstrem gereja.
Kali ini kami akan membahas keputusan-keputusan penting yang di-hasilkan konsili-konsili tersebut berkaitan dengan penjelasan bagaimana ajaran-ajaran baru Kristen disusun dan di-selewengkan.
Tujuh konsili pertama yang meng-hasilkan inti ajaran Kristen adalah,
1. Konsili Nicea Pertama (325 M), terutama untuk memberantas ajaran Arianisme, paham yang menolak Yesus sebagai Allah. Yesus adalah manusia dan bukan Bapa. Dari Konsili Nicea Pertama ini lahir Syahadat Nicea yang membantah Arianisme dengan ungkapan kredo ”Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah Benar”.
ALT. VIDEO... Yesus "diangkat menjadi Tuhan" pada tahun 325M
2. Konsili Konstantinopel yang Pertama (381 M), memperbaiki ungkapan Syahadat Nicea. Disini unsur ketuhanan Roh Kudus ditetapkan sehingga formasi TRINITAS menjadi sempurna, dengan deskripsi tentang Roh Kudus: ”Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi”
3. Konsili Efesus (431 M), menghasilkan doktrin Bunda Maria sebagai Bunda Allah (theotokos). Ini adalah sebuah konsekwensi dari pengkatan Yesus sebagai Tuhan pada Konsili Nicea Pertama. Doktrin ini sekaligus juga menguatkan penolakan terhadap paham Arianisme.
4. Konsili Chalcedon (451 M), dalam konsili ini diputuskan untuk menyingkirkan gereja-gereja timur karena perbedaan pendapat yang mendasar tentang karakteristik Yesus. Gereja-gereja Timur mengikuti paham Arianisme yang menganggap Yesus adalah manusia, sub-ordinat dari Allah dan bukan Allah itu sendiri. Disingkirkannya Gereja Alexandria (Iskandariah) dan pemberian kekuasaan tambahan pada gereja Bizantium.
Doktrin yang dihasilkan dari konsili ini adalah doktrin Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
5. Konsili Konstantinopel yang Kedua (553 M), menghasilkan doktrin yang menganggap Nestorianisme sebagai ajaran yang keliru. Nestorianisme mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan dan esensi keilahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia Yesus Kristus, dan pribadi Logos (putra Allah) yang ilahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak adanya istilah-istilah seperti "Allah menderita" atau "Allah telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu terpisah dari keilahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah Theotokos (Yang Melahirkan Allah/Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Yang Melahirkan Kristus/Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi ilahinya.
6. Konsili Konstantinopel yang Ketiga (680 M), konsili ini digelar untuk mengakhiri kesesatan Monothelitisme, sebuah paham yang meyakini bahwa Yesus memiliki satu karakter ketuhanan dan tak ada padanya satu kehendakpun selain kehendak tuhan. Konsili ini memutuskan bahwa Yesus memiliki dua karakter dan dua kehendak. Kehendak ilahi dan kehendak manusia.
7. Konsili Nicea yang Kedua (787 M), menghasilkan kesepakatan untuk penggunaan gambar-gambar kudus dan patung-patung (icon) dalam kekristenan. Penggunaan icon ini sempat dihentikan pada tahun 754 M, karena sebagian besar Gereja-gereja Timur berada di bawah naungan Islam. Di mana ajaran Islam melarang penggunaan patung-patung, gambar-gambar manusia dan hewan. Karena pengaruh Islam inilah konsili Nicea diselenggarakan untuk mencegah tersebarnya Islam dan tuntutan konsili untuk memeranginya dengan berbagai cara.
Secara umum ketujuh Konsili ini yang menjadi doktrin dasar kekristenan hingga dewasa ini. Sesudah itu masih ada sangat banyak konsili-konsili, tetapi ada yang tidak diterima oleh Gereja Ortodoks Timur dan ada yang tidak diterima Gereja Katolik Roma. Tetapi beberapa Konsili Gereja Katolik Roma yang penting di antaranya adalah Konsili-konsili Lateran, yang memutuskan status selibat untuk para imam dan uskup dan doktrin transsubstansiasi (roti dan anggur sesudah konsekrasi/penyatuan Tubuh dan Darah Kristus).
[BERSAMBUNG]
Keputusan Konsili Vatikan II: "Kristenisasi Dunia"
Setelah tujuh konsili, berikut adalah konsili-konsili hingga terakhir, Konsili Vatikan II yang secara jelas mencanangkan Kristenisasi dunia.
8. Konsili Konstantinopel yang Keempat (869 M)
Digelar untuk mengecam Patriark Photius karena ia menentang penuhanan Roh Kudus dan kesamaannya dengan Allah dan al-Masih. Konsili ini juga mengecam buku Photius yang berjudul: Rahasia Mitos Roh Kudus. Dan di konsili inilah diputuskan bahwa orang-orang Kristen di seluruh dunia harus tunduk kepada keputusan pemimpin gereja Roma.
9. Konsili Lateran I (1123 M)
Mengakui perjanjian kota Warmsh yang secara khusus memberikan otoritas lebih kepada Paus. Dalam konsili ini Paus Calistus II menentukan uskup-uskup sebagai ganti dari Imperator Jerman. Dan meng-hapus ikut campur para pangeran dalam penentuan masalah-masalah gereja. Konsili juga membahas pengembalian Tanah Suci (Palestina) dari kaum Kafir (yang mereka maksud 'kafir' adalah umat Islam).
10. Konsili Lateran II (1139 M)
Konsili ini tak lebih dari perebutan kekuasaan antara Kerajaan dan gereja. Dengan menghadirkan Kaisar Conrad, konsili ini menghakimi Arnold dari Brescia.
11. Konsili Lateran III (1179 M)
Konsili ini menetapkan aturan proses pemilihan Paus. Konsili ini memutuskan perselisihan antara Paus dan Frederick Barbarious. Aliran Albigensian dan Wal-dansian yang berani menentang keradikalan para pendeta Katolik dinyatakan sebagai aliran bidah/sesat dan harus dibunuh.
12. Konsili Lateran IV (1215 M)
Konsili ini digelar untuk melanjutkan pembasmian terhadap aliran-aliran yang dikategorikan sesat oleh gereja. Di konsili ini juga ditetapkan makna 'kurban', makna roti beragi dan wine (khamr)nya menjadi daging dan darah Yesus. Di konsili ini juga diber-lakukan konsep 'pengakuan dosa' yang harus dilakukan secara berkala dan 'Perja-muan Suci' yang keduanya merupakan bentuk pengawasan, kontrol terhadap pemeluk Kristen agar tetap tunduk kepada doktrin gereja yang diperbaharui.
13. Konsili Lyons I (1245 M)
Konsili ini dikepalai oleh Paus Ino-sensius IV (Innocent IV); Patriark dari Konstantinopel, Antioka dan Aquileia (Veni-ce), 140 Uskup, Kaisar dari Timur Baldwin, dan Raja Prancis Louis (yang juga santo, St Louis) hadir. Konsili menghimpun para uskup dan raja-raja untuk mengucilkan dan menurunkan tahta Kaisar Frederick II dan membentuk Perang Salib baru di bawah kepemimpinan St. Louis (Raja Prancis) melawan Muslim yang mereka sebut Sarekan.
14. Konsili Lyons II (1274 M)
Konsili ini diadakan oleh Paus Gregory X, Patriark Antioka dan Konstantinopel, 15 Kardinal, 500 Uskup dan lebih dari 1000 pejabat. Konsili ini sempat menyatukan Gereja Yunani dan Roma namun tidak berumur lama. Konsili menuntut agar Perang Salib terus dilanjutkan melawan Muslim di Palestina dengan mencari taktik baru untuk mendapatkan kembali Palestina dari Turki.
15. Konsili Vienne (1311-1313 M)
Konsili Vienne diadakan di Prancis oleh Perintah Clement V, Paus pertama dari Avignon. Patriark Antioka dan Alexandria, 300 Uskup (114 menurut otoritas lain), dan raja Philip IV dari Prancis, Edward II dari Inggris, dan James II dari Aragorn. Konsili membahas kriminalitas dan kesalahan Satria Templars, Fracetelli, Beghard dan Beguines, dengan proyeksi untuk Perang Salib baru.
16. Konsili Constance (1414-1418 M)
Konsili ini diadakan pada saat ter-jadinya Skisma Barat, dengan tujuan untuk mengakhiri perpecahan di gereja. Paus Roma diberhentikan karena keterlibatan mereka dalam skandal 'cek pengampunan dosa'. John Hus dan Wyclif mengkritik ini dan akhirnya dihukum bakar hidup-hidup.
17. Konsili Basle/Ferrara/Florence (1431-1439 M)
Tujuannya adalah untuk menenangkan religiousme di Bohemia. Karena perdebatan dengan Paus, Konsili dipindah dari Basle ke Ferrara (1438) dan kemudian ke Florence (1439). Konsili membahas tentang reformasi Gereja.
18. Konsili Lateran V (1512-1517)
Di bawah Paus Yulius II (Julius II) dan Paus Leo X, kaisar waktu itu adalah Maxi-milian I. Perang salib yang baru terhadap Turki direncanakan, tapi tidak berhasil karena gejolak di Jerman yang ditimbulkan oleh Martin Luther.
19. Konsili Trent (1545-1563 M)
Konsili berlangsung mulai Paulus III (Paulus III), Yulius III (Julius III), Marcellus II dan Pius IV, dan Kaisar Charles V dan Ferdinand. Konsili membahas masalah perbedaan dogma yang menggiring pada perpecahan paling parah di tubuh gereja-gereja. Di konsili ini dimunculkan penambahan definisi baru untuk konsep Pengorbanan dan Penebusan bagi kematian Yesus, dll.
20. Konsili Vatikan I (1869-1870 M)
Konsili digelar untuk mnghadapi era modern dan ilmu-ilmu pengetahuan yang menyingkap penyimpangan Bibel dan kebenarannya. Konsili memutuskan in-fallibilitas Paus (kemustahilan Paus berbuat salah) saat berbicara secara excathedra, yaitu ketika sebagai gembala dan guru dari semua umat kristus, Paus kembali mendefinisikan doktrin mengenai iman dan moral untuk di-pegang oleh seluruh gereja. Ini menimbul-kan perpecahan baru gereja.
21. Konsili Vatikan II (1962-1965 M)
Ini konsili pertama yang mengambil sikap menyerang kesalahan seluruh level dan mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Poinnya antara lain:
Ide yang paling penting dalam konsili ini adalah Kristenisasi dunia.[]
Sumber: MediaUmat.com
Konsili adalah pertemuan dewan-dewan gereja, yang biasanya dihimpun untuk mengambil keputusan ten-tang suatu masalah doktriner, pastoral, legislasi dan administrasi dalam agama Katholik. Konsili wajib dihadiri oleh setiap utusan dari seluruh penjuru dunia. Konsili memiliki arti yang sangat penting. Lewat penyelenggaraan Konsili ditetap-kan ajaran-ajaran dasar untuk menggagas Doktrin Kristen, sesuai dengan tuntutan politik dan kehidupan sosial aliran ekstrem gereja.
Kali ini kami akan membahas keputusan-keputusan penting yang di-hasilkan konsili-konsili tersebut berkaitan dengan penjelasan bagaimana ajaran-ajaran baru Kristen disusun dan di-selewengkan.
Tujuh konsili pertama yang meng-hasilkan inti ajaran Kristen adalah,
1. Konsili Nicea Pertama (325 M), terutama untuk memberantas ajaran Arianisme, paham yang menolak Yesus sebagai Allah. Yesus adalah manusia dan bukan Bapa. Dari Konsili Nicea Pertama ini lahir Syahadat Nicea yang membantah Arianisme dengan ungkapan kredo ”Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah Benar”.
ALT. VIDEO... Yesus "diangkat menjadi Tuhan" pada tahun 325M
2. Konsili Konstantinopel yang Pertama (381 M), memperbaiki ungkapan Syahadat Nicea. Disini unsur ketuhanan Roh Kudus ditetapkan sehingga formasi TRINITAS menjadi sempurna, dengan deskripsi tentang Roh Kudus: ”Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi”
3. Konsili Efesus (431 M), menghasilkan doktrin Bunda Maria sebagai Bunda Allah (theotokos). Ini adalah sebuah konsekwensi dari pengkatan Yesus sebagai Tuhan pada Konsili Nicea Pertama. Doktrin ini sekaligus juga menguatkan penolakan terhadap paham Arianisme.
4. Konsili Chalcedon (451 M), dalam konsili ini diputuskan untuk menyingkirkan gereja-gereja timur karena perbedaan pendapat yang mendasar tentang karakteristik Yesus. Gereja-gereja Timur mengikuti paham Arianisme yang menganggap Yesus adalah manusia, sub-ordinat dari Allah dan bukan Allah itu sendiri. Disingkirkannya Gereja Alexandria (Iskandariah) dan pemberian kekuasaan tambahan pada gereja Bizantium.
Doktrin yang dihasilkan dari konsili ini adalah doktrin Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
5. Konsili Konstantinopel yang Kedua (553 M), menghasilkan doktrin yang menganggap Nestorianisme sebagai ajaran yang keliru. Nestorianisme mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan dan esensi keilahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia Yesus Kristus, dan pribadi Logos (putra Allah) yang ilahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak adanya istilah-istilah seperti "Allah menderita" atau "Allah telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu terpisah dari keilahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah Theotokos (Yang Melahirkan Allah/Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Yang Melahirkan Kristus/Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi ilahinya.
6. Konsili Konstantinopel yang Ketiga (680 M), konsili ini digelar untuk mengakhiri kesesatan Monothelitisme, sebuah paham yang meyakini bahwa Yesus memiliki satu karakter ketuhanan dan tak ada padanya satu kehendakpun selain kehendak tuhan. Konsili ini memutuskan bahwa Yesus memiliki dua karakter dan dua kehendak. Kehendak ilahi dan kehendak manusia.
7. Konsili Nicea yang Kedua (787 M), menghasilkan kesepakatan untuk penggunaan gambar-gambar kudus dan patung-patung (icon) dalam kekristenan. Penggunaan icon ini sempat dihentikan pada tahun 754 M, karena sebagian besar Gereja-gereja Timur berada di bawah naungan Islam. Di mana ajaran Islam melarang penggunaan patung-patung, gambar-gambar manusia dan hewan. Karena pengaruh Islam inilah konsili Nicea diselenggarakan untuk mencegah tersebarnya Islam dan tuntutan konsili untuk memeranginya dengan berbagai cara.
Secara umum ketujuh Konsili ini yang menjadi doktrin dasar kekristenan hingga dewasa ini. Sesudah itu masih ada sangat banyak konsili-konsili, tetapi ada yang tidak diterima oleh Gereja Ortodoks Timur dan ada yang tidak diterima Gereja Katolik Roma. Tetapi beberapa Konsili Gereja Katolik Roma yang penting di antaranya adalah Konsili-konsili Lateran, yang memutuskan status selibat untuk para imam dan uskup dan doktrin transsubstansiasi (roti dan anggur sesudah konsekrasi/penyatuan Tubuh dan Darah Kristus).
[BERSAMBUNG]
Keputusan Konsili Vatikan II: "Kristenisasi Dunia"
Setelah tujuh konsili, berikut adalah konsili-konsili hingga terakhir, Konsili Vatikan II yang secara jelas mencanangkan Kristenisasi dunia.
8. Konsili Konstantinopel yang Keempat (869 M)
Digelar untuk mengecam Patriark Photius karena ia menentang penuhanan Roh Kudus dan kesamaannya dengan Allah dan al-Masih. Konsili ini juga mengecam buku Photius yang berjudul: Rahasia Mitos Roh Kudus. Dan di konsili inilah diputuskan bahwa orang-orang Kristen di seluruh dunia harus tunduk kepada keputusan pemimpin gereja Roma.
9. Konsili Lateran I (1123 M)
Mengakui perjanjian kota Warmsh yang secara khusus memberikan otoritas lebih kepada Paus. Dalam konsili ini Paus Calistus II menentukan uskup-uskup sebagai ganti dari Imperator Jerman. Dan meng-hapus ikut campur para pangeran dalam penentuan masalah-masalah gereja. Konsili juga membahas pengembalian Tanah Suci (Palestina) dari kaum Kafir (yang mereka maksud 'kafir' adalah umat Islam).
10. Konsili Lateran II (1139 M)
Konsili ini tak lebih dari perebutan kekuasaan antara Kerajaan dan gereja. Dengan menghadirkan Kaisar Conrad, konsili ini menghakimi Arnold dari Brescia.
11. Konsili Lateran III (1179 M)
Konsili ini menetapkan aturan proses pemilihan Paus. Konsili ini memutuskan perselisihan antara Paus dan Frederick Barbarious. Aliran Albigensian dan Wal-dansian yang berani menentang keradikalan para pendeta Katolik dinyatakan sebagai aliran bidah/sesat dan harus dibunuh.
12. Konsili Lateran IV (1215 M)
Konsili ini digelar untuk melanjutkan pembasmian terhadap aliran-aliran yang dikategorikan sesat oleh gereja. Di konsili ini juga ditetapkan makna 'kurban', makna roti beragi dan wine (khamr)nya menjadi daging dan darah Yesus. Di konsili ini juga diber-lakukan konsep 'pengakuan dosa' yang harus dilakukan secara berkala dan 'Perja-muan Suci' yang keduanya merupakan bentuk pengawasan, kontrol terhadap pemeluk Kristen agar tetap tunduk kepada doktrin gereja yang diperbaharui.
13. Konsili Lyons I (1245 M)
Konsili ini dikepalai oleh Paus Ino-sensius IV (Innocent IV); Patriark dari Konstantinopel, Antioka dan Aquileia (Veni-ce), 140 Uskup, Kaisar dari Timur Baldwin, dan Raja Prancis Louis (yang juga santo, St Louis) hadir. Konsili menghimpun para uskup dan raja-raja untuk mengucilkan dan menurunkan tahta Kaisar Frederick II dan membentuk Perang Salib baru di bawah kepemimpinan St. Louis (Raja Prancis) melawan Muslim yang mereka sebut Sarekan.
14. Konsili Lyons II (1274 M)
Konsili ini diadakan oleh Paus Gregory X, Patriark Antioka dan Konstantinopel, 15 Kardinal, 500 Uskup dan lebih dari 1000 pejabat. Konsili ini sempat menyatukan Gereja Yunani dan Roma namun tidak berumur lama. Konsili menuntut agar Perang Salib terus dilanjutkan melawan Muslim di Palestina dengan mencari taktik baru untuk mendapatkan kembali Palestina dari Turki.
15. Konsili Vienne (1311-1313 M)
Konsili Vienne diadakan di Prancis oleh Perintah Clement V, Paus pertama dari Avignon. Patriark Antioka dan Alexandria, 300 Uskup (114 menurut otoritas lain), dan raja Philip IV dari Prancis, Edward II dari Inggris, dan James II dari Aragorn. Konsili membahas kriminalitas dan kesalahan Satria Templars, Fracetelli, Beghard dan Beguines, dengan proyeksi untuk Perang Salib baru.
16. Konsili Constance (1414-1418 M)
Konsili ini diadakan pada saat ter-jadinya Skisma Barat, dengan tujuan untuk mengakhiri perpecahan di gereja. Paus Roma diberhentikan karena keterlibatan mereka dalam skandal 'cek pengampunan dosa'. John Hus dan Wyclif mengkritik ini dan akhirnya dihukum bakar hidup-hidup.
17. Konsili Basle/Ferrara/Florence (1431-1439 M)
Tujuannya adalah untuk menenangkan religiousme di Bohemia. Karena perdebatan dengan Paus, Konsili dipindah dari Basle ke Ferrara (1438) dan kemudian ke Florence (1439). Konsili membahas tentang reformasi Gereja.
18. Konsili Lateran V (1512-1517)
Di bawah Paus Yulius II (Julius II) dan Paus Leo X, kaisar waktu itu adalah Maxi-milian I. Perang salib yang baru terhadap Turki direncanakan, tapi tidak berhasil karena gejolak di Jerman yang ditimbulkan oleh Martin Luther.
19. Konsili Trent (1545-1563 M)
Konsili berlangsung mulai Paulus III (Paulus III), Yulius III (Julius III), Marcellus II dan Pius IV, dan Kaisar Charles V dan Ferdinand. Konsili membahas masalah perbedaan dogma yang menggiring pada perpecahan paling parah di tubuh gereja-gereja. Di konsili ini dimunculkan penambahan definisi baru untuk konsep Pengorbanan dan Penebusan bagi kematian Yesus, dll.
20. Konsili Vatikan I (1869-1870 M)
Konsili digelar untuk mnghadapi era modern dan ilmu-ilmu pengetahuan yang menyingkap penyimpangan Bibel dan kebenarannya. Konsili memutuskan in-fallibilitas Paus (kemustahilan Paus berbuat salah) saat berbicara secara excathedra, yaitu ketika sebagai gembala dan guru dari semua umat kristus, Paus kembali mendefinisikan doktrin mengenai iman dan moral untuk di-pegang oleh seluruh gereja. Ini menimbul-kan perpecahan baru gereja.
21. Konsili Vatikan II (1962-1965 M)
Ini konsili pertama yang mengambil sikap menyerang kesalahan seluruh level dan mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Poinnya antara lain:
- Memaksa akidah Katolik ke seluruh dunia.
- Membasmi sistem pemerintahan komunis karena dianggap atheis.
- Membasmi Islam dan kaum Muslim di bawah slogan 'berdialog dengan agama-agama selain Kristen'.
- Meminta bantuan orang-orang sekuler sebagai alat spionase bagi tokoh-tokoh pendeta dan sekaligus sebagai penginjil.
- Aktivitas penginjilan untuk orang-orang non-Kristen.
Ide yang paling penting dalam konsili ini adalah Kristenisasi dunia.[]
Sumber: MediaUmat.com
DIRI SEMUA KALIM YANG DI UTARAKAN OLEH BU IRENE HANDONO...JAWABNYA CUMA SATU...YESUS ITU TUHAN BAHKAN SEBELUM DIA LAHIR ..KARENA DIA ITU FIRMAN YANG HIDUP...FIRMAN YANG JADI MANUSIA...PERKATAAN YAHWEH YANG JADI MANUSIA.....
BalasHapusMUNGKIN ANDA MERAGUKAN KETUHANAN YESUS...TAPI INGAT YESUS [ISA]..TERKEMUKA DUNIA DAN AKHERAT...
SAYA INGIN MENGAJUKAN PERTANYAAN...BOLEH..???SEJAK KAPAN ALLOH SWT SESEMBAHAN PAGAN QURAISE JADI TUHAN ISLAM......???